Weblog Munirul Hakiem


days
/

hours
/

minutes
/

seconds

We are working very hard on the new version of our site. In the meantime sign up to our newsletter and you'll be one of the first to know when the site is ready:

Text Widget

Dialog antara Raja Iblis dengan Nabi Muhammad Saw.

Takut Miskin Adalah Bisikan Setan

Blog Munirulhakiem: Takut Miskin Adalah Bisikan Setan

Saling Cinta Karena Iman

Blog Munirulhakiem: Saling Cinta Karena Iman

Larangan Berburuk Sangka Kepada Orang Lain

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Ketika ghibah (menggunjing) telah menjadi penyakit masyarakat ketika berkumpul, Buruk sangka adalah penyakit ketika seseorang hendak menafsirkan kejadian. mengira-ira dan mencurigai. ketika seseorang menangkap perkataan orang lain, biasanya terlintas rasa curiga.

Perasaan tersebut adalah manusiawi, akan tetapi bagaimanakah kita sebagai seorang muslim dalam menghadapi rasa curiga tersebut?

Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan bersangka (kecurigaan), karena sebagian dari bersangka itu dosa." (QS Al-Hujurat : 12)

Rasa curiga kepada keluarga, kerabat dan orang lain. Allah melarang hamba-Nya untuk mencurigai, karena sebagian besar tidaklah terbukti. maka kita diperintahkan untuk menjauhinya.
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ

Artinya : "Jauhilah berprasangka, karena prasangka itu paling dustanya perkataan." (Muttafaq 'Alaihi)
Al-Qurthubi berkata menafsiri kata "prasangka" : Yang dimaksud dengan prasangka adalah tuduhan yang tidak berdasar seperti ketika seseorang menuduh orang lain telah melakukan perbuatan keji tanpa ada hal-hal yang yang nampak yang menunjukkan bahwa dia melakukan perbuatan itu.
Bagaimana mengatasi prasangka?
Prasangka selalu terlintas dalam benak, cara mengatasinya adalah dengan tidak mencari-cari bukti akan prasangka tersebut. biarkanlah prasangka itu berlalu karena tidak termasuk perbuatan dosa ketika hati seseorang berbisik akan suatu kejelekan sampai dia mengatakannya dengan lisan.

Apakah orang yang mencari-cari (bukti) akan kecurigaannya terhadap orang lain telah terjerumus pada kecurigaan yang diharamkan?
Iya, ketika prasangka itu hanya terbesit dalam benak maka itu wajar. dan ketika prasangka itu telah diikuti dan dicari-cari buktinya maka telah terjerumus dalam prasangka yang diharamkan oleh Allah dan Rosul-Nya. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
تَجَاوَزَ اللَّه لِلْأُمَّةِ عَمَّا حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسهَا

Artinya : "Allah mengampuni apa-apa yang (hanya) dibisikan oleh hati."


Kutifan dari: http://www.artikelislami.com/2010/09/larangan-berburuk-sangka-kepada-orang.html#ixzz1RXqrOJBp

Orang Pailit di Hari Kiamat

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Orang yang pailit atau rugi, adalah yang telah habis hartanya. atau orang yang membuka usaha akan tetapi kemudian bangkrut. itu adalah orang yang pailit dalam kamus ekonomi. akan tetapi dalam kamus Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- sedikit berbeda, karena orang yang pailit adalah orang yang banyak sholat, berpuasa, akan tetapi suka menyakiti orang lain, baik dengan tangannya atau lisannya. penyamaan antara orang yang telah habis hartanya dengan orang yang habis pahalanya.

Demikianlah Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
أتَدْرُونَ ما المُفْلِسُ ؟ قالوا : المفْلسُ فينا من لا درهم له ولا متاع. قال : إن المفْلسَ مَنْ يأتي يوم القيامة بصلاة وصيام وزكاة ، ويأتي قد شَتَمَ هذا ، وقذفَ هذا ، وأكل مال هذا ، وسفك دم هذا ، وضرب هذا ، فيُعطَى هذا من حسناته ، وهذا من حسناته ، فإن فَنيَتْ حَسَناتُهُ قبل أن يُقْضى ما عليه ، أُخِذَ من خطايهم فطُرِحَتْ عليه ، ثم يُطْرَحُ في النار

Artinya : "Apakah kalian mengetahui apa itu orang yang pailit? Para sahabat berkata : Orang yang pailit dalam (pandangan) kami adalah yang tidak memiliki dirham (harta) dan juga tidak barang (makanan). Beliau bersabda : sesungguhnya orang yang pailit adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) sholat, puasa dan zakat. akan tetapi datang dan telah menghina si ini, dan menuduh si ini, dan telah memakan harta si ini, dan menumpahkan darah si ini, dan telah memukul si ini. maka si ini akan di beri dari pahala orang itu, dan si ini juga di beri dari (pahala) kebaikannya. dan apa bila telah habis pahalanya sebelum semuanya mendapat (pahala) darinya, maka dosa yang lain akan di berikan kepadanya dan kemudian dia di lemparkan ke neraka." (HR Muslim dan At-Tirmidzi)

Pahala ibadah seumur hidup seakan-akan tidak memberikan manfaat bagi kita di hari kiamat kelak ketika semua amalan di timbang. bahkan akan mendapatkan tambahan dosa dari orang-orang yang pernah kita sakiti, baik dengan lisan kita atau tangan kita. na'udzubillah min dzalik.

Segera kembalikan hak setiap orang yang pernah kita makan, dan sampaikanlah hak orang lain tanpa sedikitpun menguranginya, atau lebih baik hak kita terkurangi dari pada menyampaikan hak orang lain dalam keadaan kurang dari yang seharusnya.

Meminta maaf kepada setiap orang yang pernah kita sakiti, meminta maaf dahulu tidak menandakan orang itu lemah, akan tetapi itulah tanda kekuatan dalam dirinya karena berani meminta maaf dan mengakui kesalahan ketika berbuat salah.

Kutifan dari: http://www.artikelislami.com/2011/01/orang-yang-pailit-pada-hari-kiamat.html#ixzz1RXomR5FJ

STOP MENCARI KESALAHAN ORANG LAIN

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Gajah dikelopak mata tak kelihatan, semut diseberang lautan ketihatan. adalah sebuah perumpamaan bagi sikap yang suka mencari keburukan/kesalahan orang lain walau sekecil apapun, akan tetapi kesalahan diri sendiri yang sebesar gajah malah seolah-olah tidak nampak.

Dalam adab hidup sosial, tidaklah pantas seseorang mencari-cari keburukan orang lain, baik untuk menjatuhkan namanya karena dia adalah saingannya, atau merasa tidak suka dengan orang tersebut. dan Allah telah melarang perbuatan tersebut dari langit ketujuh.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berburuk sangka (kecurigaan), karena sebagian dari berburuk sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang...." (QS Al-Hujurat : 12)

Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- juga bersabda :
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ، وَلَا تَجَسَّسُوا

Artinya : "Jauhilah berprasangka, karena prasangka adalah seburuk-buruknya perkataan. dan janganlah mencari-cari keburukan orang lain." (HR Bukhori, Muslim dan Abu Daud)

Ketika keluar ungkapan dari seseorang yang dapat menimbulkan beberapa tafsiran, maka bagi seorang muslim untuk senantiasa menafsirkannya dengan hal yang baik. dan jika Allah berkehendak menampakan aib/kekurangan dan keburukan seseorang kepada yang lain, maka wajib ditutupi selama menutupi aib dan keburukan tersebut tidak menimbulkan keburukan yang lebih besar. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
وَمَنْ سَتَر مُسْلِمًا، سَتَرَهُ الله يَوْمَ القِيَامَة

Artinya : "Dan barang siapa yang menutupi (keburukan) seorang muslim maka Allah akan menutupi (keburukannya) di hari kiamat." (HR Bukhori dan Muslim)

Sumber.artikelislam.com

Larangan Berburuk Sangka Kepada Orang Lain

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Ketika ghibah (menggunjing) telah menjadi penyakit masyarakat ketika berkumpul, Buruk sangka adalah penyakit ketika seseorang hendak menafsirkan kejadian. mengira-ira dan mencurigai. ketika seseorang menangkap perkataan orang lain, biasanya terlintas rasa curiga.

Perasaan tersebut adalah manusiawi, akan tetapi bagaimanakah kita sebagai seorang muslim dalam menghadapi rasa curiga tersebut?

Allah berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan bersangka (kecurigaan), karena sebagian dari bersangka itu dosa." (QS Al-Hujurat : 12)

Rasa curiga kepada keluarga, kerabat dan orang lain. Allah melarang hamba-Nya untuk mencurigai, karena sebagian besar tidaklah terbukti. maka kita diperintahkan untuk menjauhinya.
Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ

Artinya : "Jauhilah berprasangka, karena prasangka itu paling dustanya perkataan." (Muttafaq 'Alaihi)
Al-Qurthubi berkata menafsiri kata "prasangka" : Yang dimaksud dengan prasangka adalah tuduhan yang tidak berdasar seperti ketika seseorang menuduh orang lain telah melakukan perbuatan keji tanpa ada hal-hal yang yang nampak yang menunjukkan bahwa dia melakukan perbuatan itu.
Bagaimana mengatasi prasangka?
Prasangka selalu terlintas dalam benak, cara mengatasinya adalah dengan tidak mencari-cari bukti akan prasangka tersebut. biarkanlah prasangka itu berlalu karena tidak termasuk perbuatan dosa ketika hati seseorang berbisik akan suatu kejelekan sampai dia mengatakannya dengan lisan.

Apakah orang yang mencari-cari (bukti) akan kecurigaannya terhadap orang lain telah terjerumus pada kecurigaan yang diharamkan?
Iya, ketika prasangka itu hanya terbesit dalam benak maka itu wajar. dan ketika prasangka itu telah diikuti dan dicari-cari buktinya maka telah terjerumus dalam prasangka yang diharamkan oleh Allah dan Rosul-Nya. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
تَجَاوَزَ اللَّه لِلْأُمَّةِ عَمَّا حَدَّثَتْ بِهِ أَنْفُسهَا

Artinya : "Allah mengampuni apa-apa yang (hanya) dibisikan oleh hati."


Kutifan dari: http://www.artikelislami.com/2010/09/larangan-berburuk-sangka-kepada-orang.html#ixzz1RXqrOJBp

Orang Pailit di Hari Kiamat

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Orang yang pailit atau rugi, adalah yang telah habis hartanya. atau orang yang membuka usaha akan tetapi kemudian bangkrut. itu adalah orang yang pailit dalam kamus ekonomi. akan tetapi dalam kamus Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- sedikit berbeda, karena orang yang pailit adalah orang yang banyak sholat, berpuasa, akan tetapi suka menyakiti orang lain, baik dengan tangannya atau lisannya. penyamaan antara orang yang telah habis hartanya dengan orang yang habis pahalanya.

Demikianlah Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
أتَدْرُونَ ما المُفْلِسُ ؟ قالوا : المفْلسُ فينا من لا درهم له ولا متاع. قال : إن المفْلسَ مَنْ يأتي يوم القيامة بصلاة وصيام وزكاة ، ويأتي قد شَتَمَ هذا ، وقذفَ هذا ، وأكل مال هذا ، وسفك دم هذا ، وضرب هذا ، فيُعطَى هذا من حسناته ، وهذا من حسناته ، فإن فَنيَتْ حَسَناتُهُ قبل أن يُقْضى ما عليه ، أُخِذَ من خطايهم فطُرِحَتْ عليه ، ثم يُطْرَحُ في النار

Artinya : "Apakah kalian mengetahui apa itu orang yang pailit? Para sahabat berkata : Orang yang pailit dalam (pandangan) kami adalah yang tidak memiliki dirham (harta) dan juga tidak barang (makanan). Beliau bersabda : sesungguhnya orang yang pailit adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) sholat, puasa dan zakat. akan tetapi datang dan telah menghina si ini, dan menuduh si ini, dan telah memakan harta si ini, dan menumpahkan darah si ini, dan telah memukul si ini. maka si ini akan di beri dari pahala orang itu, dan si ini juga di beri dari (pahala) kebaikannya. dan apa bila telah habis pahalanya sebelum semuanya mendapat (pahala) darinya, maka dosa yang lain akan di berikan kepadanya dan kemudian dia di lemparkan ke neraka." (HR Muslim dan At-Tirmidzi)

Pahala ibadah seumur hidup seakan-akan tidak memberikan manfaat bagi kita di hari kiamat kelak ketika semua amalan di timbang. bahkan akan mendapatkan tambahan dosa dari orang-orang yang pernah kita sakiti, baik dengan lisan kita atau tangan kita. na'udzubillah min dzalik.

Segera kembalikan hak setiap orang yang pernah kita makan, dan sampaikanlah hak orang lain tanpa sedikitpun menguranginya, atau lebih baik hak kita terkurangi dari pada menyampaikan hak orang lain dalam keadaan kurang dari yang seharusnya.

Meminta maaf kepada setiap orang yang pernah kita sakiti, meminta maaf dahulu tidak menandakan orang itu lemah, akan tetapi itulah tanda kekuatan dalam dirinya karena berani meminta maaf dan mengakui kesalahan ketika berbuat salah.

Kutifan dari: http://www.artikelislami.com/2011/01/orang-yang-pailit-pada-hari-kiamat.html#ixzz1RXomR5FJ

STOP MENCARI KESALAHAN ORANG LAIN

بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, والصلاة والسلام على أشرف المرسلين. أما بعد :
Gajah dikelopak mata tak kelihatan, semut diseberang lautan ketihatan. adalah sebuah perumpamaan bagi sikap yang suka mencari keburukan/kesalahan orang lain walau sekecil apapun, akan tetapi kesalahan diri sendiri yang sebesar gajah malah seolah-olah tidak nampak.

Dalam adab hidup sosial, tidaklah pantas seseorang mencari-cari keburukan orang lain, baik untuk menjatuhkan namanya karena dia adalah saingannya, atau merasa tidak suka dengan orang tersebut. dan Allah telah melarang perbuatan tersebut dari langit ketujuh.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا

Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berburuk sangka (kecurigaan), karena sebagian dari berburuk sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang...." (QS Al-Hujurat : 12)

Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- juga bersabda :
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ، وَلَا تَجَسَّسُوا

Artinya : "Jauhilah berprasangka, karena prasangka adalah seburuk-buruknya perkataan. dan janganlah mencari-cari keburukan orang lain." (HR Bukhori, Muslim dan Abu Daud)

Ketika keluar ungkapan dari seseorang yang dapat menimbulkan beberapa tafsiran, maka bagi seorang muslim untuk senantiasa menafsirkannya dengan hal yang baik. dan jika Allah berkehendak menampakan aib/kekurangan dan keburukan seseorang kepada yang lain, maka wajib ditutupi selama menutupi aib dan keburukan tersebut tidak menimbulkan keburukan yang lebih besar. Rosulullah -sholallahu 'alaihi wasallam- bersabda :
وَمَنْ سَتَر مُسْلِمًا، سَتَرَهُ الله يَوْمَ القِيَامَة

Artinya : "Dan barang siapa yang menutupi (keburukan) seorang muslim maka Allah akan menutupi (keburukannya) di hari kiamat." (HR Bukhori dan Muslim)

Sumber.artikelislam.com

Categories

About Metro

Laman

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Pengikut

Blog Archive

Postingan Populer

Postingan Populer

Postingan Populer